"Sebuah negara tidak akan
kekurangan sosok pemimpin jika generasi mudanya sering berpetualang di hutan,
gunung dan lautan" - Henry Dunant.
Gila, ini semua keren. Pantai Indonesia yang menunjukkan keindahannya. Ombak-ombak yang datang dengan halus menyapu jejak kaki. Menggelitik kaki-kaki para turis yang sedang bermain disana. Dengan hamparan pasir putih yang dihiasi dengan bebatuan nan indah. Foto-foto ini baru saja kuambil 2 hari yang lalu saat saya sedang di Malang. Ya, ini memang mengagumkan.
Bukan hanya pantai dan bukan
hanya di Indonesia. Tetapi, semua pemandangan yang Allah swt. sajikan bagi umat
manusia. Baik itu di gunung, pantai, goa, maupun suasana indah di perkotaan
seperti burung-burung yang bermain di taman. Sungguh, ini seperti yang dalam
Al-Quran surat Ar-Rahman katakan ,”Maka, nikmat Tuhan mana lagi yang kamu
dustakan?”.
Saat saya pergi dari suatu tempat
ke tempat yang lebih baik, saya sadar bahwa ini bukan hanya tentang mengambil
foto untuk dibagi di media sosial, menikmati percikan air di pantai, atau
menghirup udara segar di gunung. Ini lebih tentang bagaimana ia memengaruhi
emosi kita. Tentang bagaimana mereka membuat hari-hari ini menjadi lebih baik.
Tentang bagaimana hati kita menjadi lebih tentram. Tentang bagaimana mereka
membuat kita berpikir.
Ya, sekarang saya sedang
memikirkan sesuatu. Sesuatu ke depannya tentang pantai-pantai ini. Jujur, saya
dan generasi saya memang sangat beruntung. Kita bisa mengunjungi tempat-tempat
ini dengan mudah. Akses menuju tempat-tempat indah ini terus dibangun kian
tahun. Di sisi lain, kita bisa menikmati teknologi dan kebebasan hak yang
menjanjikan kenyamanan. Sedangkan, kita tidak bisa berharap banyak dari masa
lalu. Memang sebenarnya ada juga hal-hal indah di masa lalu yang sekarang sulit
didapatkan. Tapi, generasi ini memang harus bersyukur.
Bersyukur saja tidak cukup. Sebab
ada tugas-tugas yang menanti bagi pemuda dan pemudi masa kini. Dalam setiap
hari, pasti saja ada petualang-petualang yang tidak bertanggung jawab. Mereka
meninggalkan sampah dan merusak alam. Tidak dieksplorasi saja, ada pihak-pihak
yang terus memberi dampak buruk kepada lingkungan demi kepentingan bisnis
mereka. Kita saja dalam sehari-hari juga berperan dalam memberi emisi karbon
demi kepentingan transportasi, kenyamanan, dan segala aspek lainnya.
Masalahnya, kita tidak hidup
sendiri. Umat manusia dikelilingi oleh banyak spesies hewan dan tumbuhan yang
juga sama-sama membutuhkan bumi ini. Bedanya, mereka tidak merusak. Dan seperti
yang sudah dibahas, saya sedang memikirkan sesuatu tentang masa depan. Apakah
anak cucu kita dapat menikmati semua ini? Belum tentu, sebab bahaya-bahaya yang
menghadang itu nyata. Baik kepadatan penduduk, pencemaran lingkungan, perang
senjata dan politik, maupun konflik keyakinan dapat menjadi ancaman bagi hak
generasi ke depannya.
Ingatlah selalu kode etik: Take nothing but picture, leave nothing but footprint, kill nothing but time
Ya, inilah tugas kami, kita, para
pemuda. Berjanjilah untuk melakukan petualangan dengan tanggung jawab, agar
dapat menghasilkan pemimpin yang baik seperti yang dikutip dari Bapak Palang
Merah di awal. Berjanjilah untuk memberi kontribusi bagi dunia ini, bukan hanya
menagih janji dan hak-hak/ yang kita belum dapatkan. Berjanjilah kepada anak
cucu kita bahwa mereka akan menikmati semua ini.