Sampai saat ini, aku hanya tertegun.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Entah aku merasa ke-geer-an.
Atau aku merasa pasrah.
Atau aku merasa menyerah.
Tetapi, setelah semua ini terjadi, bukan ketiga hal ini yang paling melekat di pikiranku.
Dua hari ini aku mengikuti suatu seleksi untuk program X (disembunyikan untuk sementara haha), dimana aku telah berada di tahap 2.
Para kandidat yang lolos dibagi menjadi 2 grup, misalkan Soekarno dan Hatta. Aku sendiri termasuk grup Soekarno. Entah bagaimana bisa, ada perbedaan yang jomplang di antara dua grup ini. Grup Soekarno memiliki wajah asli Indonesia, sedangkan Hatta memiliki wajah yang sangat peranakan. Tetapi, bukan bermaksud curiga. Mungkin memang ada yang harus dibedakan antara kedua grup, seperti kefasihan dalam berbicara.
Jujur saja, kami merasa lebih cupu dibanding grup Hatta. Aktivitas sosial yang kami lakukan juga tidak sebaik grup Hatta. Tetapi, aku bangga dengan kelompokku.
Aku merasa kami benar-benar melambangkan perbedaan dan Indonesia. Di kelompokku, ada orang Bali yang memiliki bakat musik dan bagus dalam akademis. Ada juga orang Bangka yang kaya akan pengalaman. Ada lagi orang populer dari Jogja yang ekspresif dan memiliki hobi Ice-Skating. Ada juga orang Padang yang berkharisma dan dapat memimpin. Ada juga orang Medan yang bersemangat. Dan juga yang lainnya yang memiliki hobi yang hebat. Aku merasa mereka orang yang hebat.
Lucu saja ketika kami berdiskusi, aku mendengar bermacam-macam logat. Aku pun menjadi bingung untuk mencoba meniru logat yang mana. Yang lebih hebatnya, aku merasa kami tidak merasa yang lain sebagai kompetitor. Aku merasa kami tidak mengintimidasi satu sama lain. Padahal, ini seleksi yang sangat mengubah hidup. Kami justru berteman akrab dan kangen satu sama lain sekarang.
Bukankah ini terlihat indah? Orang-orang dari berbagai daerah dikumpulkan dalam suatu persaingan, tetapi kami dapat bermain dengan sangat sehat. Bayangkan hal ini terjadi di seluruh dunia. Dunia pun akan menjadi sangat damai. Hal ini sangat selaras dengan apa yang dituju oleh program ini.
Akankah hal ini mungkin terwujud suatu hari nanti?
Apapun hasil dari seleksi ini, aku sangat berharap kami tetap dapat menjadi salah satu agen perubahan di dunia.
Bohong juga bila aku tidak deg-degan. Tetapi, sampai saat ini, aku tetap tertegun.
No comments:
Post a Comment